Setelah 2 tulisan sebelumnya menjabarkan 8 dari 21 Hukum Kepemimpinan Sejati dari John C. Maxwell, tulisan seri ke-3 ini akan menjelaskan 4 Hukum berikutnya dari Hukum Kepemimpinan Sejati.
Apa saja???
Silakan nikmati saja tulisan ini, kawan...
Semoga bermanfaat! :D
9.
HUKUM DAYA TARIK
Siapa Anda Sesungguhnya Menentukan Siapa Yang Akan
Tertarik Kepada Anda
·
Para
pemimpin yang efektif selalu mencari orang-orang yang baik.
·
Percaya
atau tidak, siapa yang Anda dapatkan tidaklah ditentukan oleh apa yang Anda
inginkan. Melainkan oleh siapa Anda sesungguhnya. Pelajarilah kembali daftar
kualitas yang ingin Anda lihat dalam diri orang-orang dalam tim Anda, dan di
sebelahnya, berikanlah tanda apakah Anda sendiri memiliki kualitas itu atau
tidak.
·
Dalam
kebanyakan situasi, Anda menarik orang-orang yang memiliki kualitas yang sama
dengan Anda. Itulah Hukum Daya Tarik: Siapa Anda sesungguhnya menetukan siapa
yang Anda tarik.
·
Tentu,
adalah mungkin bagi seorang pemimpin untuk merekrut orang-orang yang tidak
seperti dirinya. Para pemimpin yang baik mengetahui bahwa salah satu rahasia
sukses adalah dengan melengkapi kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian mereka
dapat memfokuskan perhatiannya serta berfungsi di bidang kekuatannya sementara
yang lain mengurus hal-hal penting lainnya yang tak tertangani. Namun sangatlah
penting untuk menyadari bahwa orang yang berbeda takkan dengan sendirinya
tertarik kepada Anda. Para pemimpin akan menarik orang-orang yang seperti
mereka.
·
Telaahlah
karakteristik berikut ini. Mungkin Anda akan menemukan bahwa Anda dan
orang-orang yang menjadi pengikut Anda memiliki kesamaan dalam beberapa bidang
kunci berikut ini:
a.
Sikap
o
Jarang
kita lihat orang yang positif dan yang negative tertarik satu sama lain. Orang
yang memandang hidup ini sebagai serangkaian kesempatan serta tantangan menarik
tidak mau mendengar orang lain mengeluh melulu.
b.
Generasi
o Orang
cenderung menarik orang lain yang kira-kira seusia. Siapa Anda sesungguhnya
akan menentukan siapa yang Anda tarik.
c.
Latar
belakang
o
Salah
satu prestasi Theodore Roosevelt adalah ketika ia berani menyerang San Juan
Hill dengan Rough Riders pada saat Perang Spanyol-Amerika. Roosevelt secara
pribadi merekrut seluruh pasukan kavaleri sukarela, dan katanya, pasukan ini
lain daripada yang lain, terdiri dari terutama dari dua jenis orang: bangsawan
kaya dari Timur Laut serta koboi dari Wild West. Mengapa? Karena ia dilahirkan
sebagai bangsawan, berpendidikan di Harvard, dan mengubah dirinya menjadi koboi
sungguhan dan pemburu tangguh di Dakotas di sebelah Barat. Ia adalah pemimpin
sejati yang kuat dalam dua dunia tersebut, dan akibatnya, ia menarik kedua
jenis kelompok itu.
d.
Nilai-nilai
o
Orang-orang
akan tertarik kepada pemimpin yang nilai-nilainya serupa dengan nilai-nilai
mereka sendiri. Karakter apapun yang Anda miliki, akan Anda temukan dalam diri
pengikut Anda.
e.
Pengalaman
hidup
o
Pengalaman
hidup adalah satu lagi bidang daya tarik orang.
f.
Kemampuan
Memimpin
o
Akhirnya,
orang yang tertarik kepada Anda akan memiliki kemampuan memimpin yang serupa
dengan Anda. Orang dengan sendirinya akan mengikuti pemimpin yang lebih kuat
daripada mereka sendiri. Namun Anda juga harus memperhitungkan factor Hukum
Daya Tarik, yang menyatakan bahwa siapa Anda sesungguhnya akan menentukan orang
sepeti apa yang akan tertarik kepada Anda. Itu artinya bahwa jika Anda bernilai
7 dalam soal kepemimpinan, rasanya Anda akan menarik mereka yang bernilai 5 dan
6 ketimbang yang bernilai 2 dan 3. Pemimpin yang tertarik kepada Anda akan
serupa dalam gaya serta kemampuannya dengan Anda.
·
Semakin
baik kepemimpinan Anda, akan semakin baik pula pemimpin-pemimpin yang tertarik
kepada Anda. Dan itu sangat mempengaruhi segala yang Anda perbuat.
·
Bagaimanakah
orang-orang yang sekarang ini tertarik kepada organisasi Anda atau departemen
Anda? Apakah mereka pemimpin yang kuat, mampu, serta berpotensi, seperti yang
Anda inginkan? Atau mungkinkah mereka menjadi lebih baik? Ingatlah, ujung-ujungnya,
kualitas mereka tidaklah tergantung pada proses perekrutannya, pada departemen
sumber daya manusia, atau bahkan apa yang Anda anggap kualitas dari orang-orang
Anda. Melainkan tergantung pada Anda. Jika Anda piker orang yang Anda tarik
bisa lebih baik, tibalah saatnya untuk memperbaiki diri sendiri dulu. Siapa
Anda sesungguhnya akan menentukan siapa yang Anda tarik. Itulah Hukum Daya
Tarik.
10.
HUKUM HUBUNGAN
YANG BAIK
Seorang Pemimpin Akan Terlebih Dahulu Menyentuh Hati
Baru Minta Tolong
·
Pemimpin
yang efektif tahu bahwa Anda terlebih dulu harus menyentuh hati orang sebelum
minta tolong kepada mereka. Itulah Hukum Hubungan Yang Baik. Semua komunikator
yang ulung menyadari kebenaran ini dan menerapkannya hampir secara naluriah.
Anda takkan dapat menggerakkan orang kecuali terlebih dulu menggugah emosinya.
Perasaan lebih penting daripada rasio.
·
Membina
hubungan dengan orang lain bukanlah sesuatu yang perlu terjadi hanya jika
seorang pemimpin sedang berkomunikasi dengan sekelompok orang, melainkan perlu
terjadi secara individual. Semakin kuat hubungan serta komunikasi antar
individu, semakin besar kemungkinan sang pengikut ingin menolong sang pemimpin.
Dengan membina hubungan dengan orang lain serta memperlihatkan ketulusan Anda
dalam membantu mereka, Anda akan mengembangkan kredibilitas.
·
Kunci
untuk menjalin hubungan dengan orang lain adalah menyadari bahwa bahkan dalam
kelompok pun, Anda harus berhubungan secara individual dengan orang lain.
Jenderal Norman Schwarzkopf berkomentar, “Saya telah melihat para pemimpin
besar yang kompeten berdiri di hadapan sebuah pasukan dan melihatnya sebagai 44
individu, yang masing-masing memiliki aspirasi sendiri, yang masing-masing
ingin hidup, yang masing-masing ingin berbuat baik”.
·
Ada
pemimpin yang mengalmi kesulitan dengan Hukum Hubungan yang Baik karena mereka
percaya bahwa menjalin hubungan adalah tanggung jawab para pengikut. Ini
terutama terjadi pada para pemimpin atas dasar posisi. Mereka sering berpikir, kan saya bossnya, saya yang pegang posisi,
mereka kan Cuma bawahan saya, biar saja mereka datang kepada saya. Namun
pemimpin sukses yang mentaati Hukum Hubungan Baik selalu mengambil inisiatif.
Mereka mengambil langkah pertama lalu berupaya membina hubungan. Itu tidak
selalu mudah, namun penting bagi suksesnya organisasi. Seorang pemimpin harus
melakukannya, seberapa beratpun hambatannya.
·
Mungkin
kedengarannya janggal, namun benar: Orang takkan peduli seberapa banyak yang
Anda ketahui, hingga mereka tahu seberapa jauh Anda peduli.
·
Jangan
pernah meremehkan pentingnya membangun jembatan hubungan dengan orang-orang
yang Anda pimpin. Ada suatu ungkapan kuno yang mengatakan: Untuk memimpin diri
sendiri, gunakanlah rasio Anda; untuk memimpin orang lain, gunakanlah hati
Anda. Sentuhlah hatinya terlebih dulu sebelum Anda minta tolong kepada
seseorang. Itulah sifat dari Hukum Hubungan yang Baik.
11.
HUKUM LINGKUNGAN
SEPERGAULAN
Potensi Seorang Pemimpin Ditentukan Oleh Mereka Yang
Paling Dekat Dengannya.
·
Potensi
setiap pemimpin ditentukan oleh orang-orang yang paling dekat dengannya. Jika
orang-orang tersebut kuat, maka sang pemimpin dapat membuat dampak yang besar.
Jika mereka lemah, tidak mungkin. Itulah Hukum Lingkungan Sepergaulan.
·
Pemimpin
Lone Rangers itu tidak ada. Renungkanlah: Jika Anda sendirin, Anda tidak memimpin
siapapun, bukan? Ahli kepemimpinan, Warren Bennis, benar, ketika ia mengatakan,
“Sang pemimpin menemukan kebesarannya dalam kelompok, dan ia membantu para
pengikutnya menemukannya dalam diri sendiri”.
·
Dalam
keadaan terbaik, seorang pemimpin harus berusaha mengangkat orang yang tepat
untuk menjadi lingkungan sepergaulannya dari dalam organisasinya. Tentu, hal
ini tidak selalu mungkin. Namun, Anda takkan kecewa dengan kepuasan serta
imbalan mengangkat orang-orang yang tepat.
·
Anda
seharunya berusaha memasukkan lima jenis orang menjadi lingkungan sepergaulan
Anda. Semuanya dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Anda serta
organisasi Anda.
a.
Nilai
Potensial --- Mereka yang mengangkat dirinya sendiri
o
Kemampuan
pertama yang harus dimiliki setiap pemimpin adalah kemampuan memimpin serta
memotivasi diri sendiri. Bukalah mata Anda selalu terhadap orang-orang yang
punya potensi.
b.
Nilai
Positif --- Mereka yang mengangkat moral dalam organisasi
o
Orang
yang mampu mengangkat orang lain dan meningkatkan moral dalam sebuah organisasi
sungguh berharga, dan mereka selalu menjadi asset berharga dalam lingkungan
sepergaulan seorang pemimpin.
c.
Nilai
Pribadi --- Mereka yang mengangkat pemimpin
o
Memang
benar bahwa pemimpin itu menanggung beban berat. Namun Anda tak perlu menjalaninya
sendirian. Di puncak itu sepi rasanya, maka sebaiknya Anda mengajak seseorang
bersama Anda. Carilah lingkungan sepergaulan yang dapat membantu Anda menjadi
lebih baik.
d.
Nilai
Produksi --- Mereka yang mengangkat orang lain
o
Untuk
lingkungan sepergaulan Anda, carilah orang yang mampu mengangkat pemimpin
lainnya.
e.
Nilai
Yang Telah Terbukti --- Mereka mengangkat orang-orang yang mengangkat orang
lain
o
Nilai
terbesar bagi pemimpin manapun adalah seseorang yang dapat mengangkat pemimpin
lainnya. Hal itu akan menghasilkan kepemimpinan multigenerasi (Kuasa ini dapat
dibaca dalam Hukum Pertumbuhan yang Eksplosif).
·
Lea
Iacocca mengatakan bahwa sukses datang bukan dari apa yang Anda ketahui,
melainkan dari siapa yang Anda kenal dan bagaimana Anda membawa diri terhadap
masing-masing orang tersebut. Anda tahu bahwa Anda memiliki potensi yang masih
belum Anda capai, dan jika Anda ingin mencapainya suatu hari nanti, saya harus
mengelilingi diri saya dengan orang-orang terbaik. Itulah satu-satunya cara
untuk mencapainya. Itulah Hukum Lingkungan Sepergaulan.
12.
HUKUM
PEMBERDAYAAN
Hanya Pemimpin Yang Mapanlah Yang Memberikan
Kekuatan Kepada Orang Lain
·
“Eksekutif
terbaik adalah dia yang cukup mampu memilih orang-orang baik untuk melaksanakan
apa yang diinginkannya, dan cukup mampu menguasai diri untuk tidak campur
tangan sementara mereka melaksanakannya”. (Theodore Roosevelt)
·
Analis
kepemimpinan, Lynne McFarland, Larry Senn, dan John Childless, menegaskan bahwa
“model kepemimpinan yang memberdayakan akan menjauhkan diri dari ‘kekuasaan
atas dasar posisi’ di mana semua orang diberikan peran kepemimpinan agar mereka
dapat berkontribusi sepenuhnya”. Hanya orang-orang yang diberdayakanlah yang
dapat mencapai potensi mereka. Jika seorang pemimpin tidak dapat atau tidak mau
memberdayakan orang lain, ia akan menciptakan hambatan di dalam organisasi yang
tak dapat diatasi orang-orangnya. Jika hambatan-hambatan ini tetap ada cukup
lama, maka orang-orang akan menyerah, atau pindah ke organisasi lainnya di mana
mereka dapat memaksimalkan potensi mereka.
·
Mengapa
sementara pemimpin melanggar Hukum Pemberdayaan?
a.
Ingin
memiliki kepastian kerja
o
Musuh
pemberdayaan nomor satu adalah keinginan untuk memiliki kepastian kerja.
Seorang pemimpin yang kuatir bahwa jika ia membantu para bawahannya, maka ia
akan dapat digantikan. Namun sesungguhnya, satu-satunya cara untuk menjadikan
diri Anda tak tergantikan adalah justru menjadikan diri Anda dapat digantikan.
Dengan kata lain, jika Anda terus dapat memberdayakan orang lain dan membantu
mereka berkembang agar mereka menjadi mampu mengambil alih tugas Anda, Anda
akan menjadi sedemikian berharga bagi organisasi sehingga Anda tak tergantikan.
Itulah paradox Hukum Pemberdayaan.
b.
Menolak
perubahan
o
Penulis
pemenang Hadiah Nobel, John Steinbeck, menyatakan. “Adalah sifat manusia untuk
memprotes terhadap perubahan dengan bertambahnya usia, terutama, perubahan demi
kebaikan”. Berdasarkan sifatnya, pemberdayaan itu membawa perubahan terus
menerus karena mendorong orang untuk bertumbuh serta berinovasi. Perubahan
adalah harga dari kemajuan.
c.
Tidak
memiliki harga diri
o
Banyak
orang mendapatkan nilai pribadi serta harga dirinya dari pekerjaannya atau
posisinya. Ancamlah untuk mengubah salah satunya, maka Anda mengancam harga
diri mereka. Sebaliknya, penulis Buck Rogers mengatakan, “Bagi mereka yang
percaya diri, perubahan adalah suatu perangsang karena mereka percaya bahwa
seseorang dapat membuat perbedaan dan mempengaruhi apa yang terjadi di
sekelilingnya. Orang-orang ini adalah pelaku dan motivator”. Mereka juga
pemberdaya.
·
Hanya
pemimpin yang mantaplah yang dapat memberikan dirinya. Hal-hal besar bisa
terjadi hanya jika Anda member kepercayaan kepada orang lain. Itulah cara kerja
Hukum Pemberdayaan.
·
“Kepemimpinan
haruslah didasarkan pada itikad baik . . . Itu artinya komitmen yang jelas
dengan sepenuh hati untuk membantu para pengikut . . . Pemimpin yang kita
butuhkan adalah orang-orang yang peka hatinya yang begitu membantu sehingga
mereka melupakan pekerjaannya sendiri. Namun pemimpin seperti itu tidak pernah
kekurangan pekerjaan, tidak pernah kekurangan pengikut. Walaupun kedengarannya
janggal, para pemimpin besar mendapatkan kewenangannya justru dengan
memberikannya”. (Laksamana James B. Stockdale)
·
Kunci
dalam memberdayakan orang lain adalah keyakinan yang besar terhadap orang lain.
·
Pemberdayaan
itu sungguh ampuh --- bukan saja bagi orang yang dikembangkan , melainkan juga
bagi sang mentor. Memperbesar orang lain akan memperbesar Anda. Dan telah
menjadikan Anda lebih baik, bukan hanya karena ia membantu Anda mencapai lebih banyak
ketimbang yang dapat Anda capai sendirian, melainkan juga karena keseluruhan
prosesnya menjadikan Anda pemimpin yang lebih baik. Itulah dampak dari Hukum
Pemberdayaan.